Creamy Cheesecake

Creamy Cheesecake

Creamy Cheesecake

Author : Fai

Cast :

  • Do Kyungsoo | EXO’s D.O
  • Do Ilsun | YOU/readers

Genre : fluff, family

Rating : T

Length : ficlet/drabble? (1386 words)

Disclaimer : this is officially mine (inspired by a story), but the casts are not mine, but D.O is mine /slapped/

N.B. : another ‘cake’ story! Hihi happy reading~ :3 *makan cheesecake*

.

…sweet like a cheesecake…

.

Kyungsoo masuk ke dalam rumahnya seraya membuka kedua sepatu hitamnya. Dua kancing kemeja teratasnya terbuka dan kerah kemejanya juga sedikit berantakan. Kesadarannya juga agak berkurang karena—hei, dia tidak mabuk. Dia baru saja pulang dari kantornya. Ini baru jam delapan malam, setidaknya malam ini Kyungsoo pulang lebih awal.

Kyungsoo membanting tubuhnya ke sebuah sofa dan memejamkan kedua matanya. Ia memijat dahinya sendiri dan meluruskan kedua kakinya.

“Soo? Kau sudah pulang?”

Kyungsoo membuka kedua matanya secara refleks dan menoleh ke belakang—mencari siapa pemilik suara barusan. Seorang perempuan kini tengah berjalan mendekatinya. Kyungsoo hanya tersenyum kecil dan menghembuskan nafasnya.

“Hari ini aku tidak jadi lembur. Mungkin besok, atau mungkin lusa,” ujar Kyungsoo.

Perempuan bernama Ilsun itu mengangguk kecil. Ia menepuk kecil bahu Kyungsoo—laki-laki yang baru saja ia nikahi sekitar sebulan yang lalu.

“Aku punya kabar baik untukmu,” ujar Ilsun seraya tersenyum kecil. Kyungsoo mengangkat kedua alisnya secara bersamaan. “Kabar apa?”

Senyum Ilsun melebar.

“Bagaimana kalau kita membicarakannya sambil mencoba creamy cheesecake buatanku?”

Kedua bola mata Kyungsoo membulat dengan sempurna.

“Kau? Membuat kue? Kue?!”

Kyungsoo nyaris tidak percaya. Ia bahkan mengerjapkan kedua matanya berkali-kali. Masak ramyeon saja tidak bisa, memangnya dia bisa membuat kue? Astaga.

“Sungguh! Aku benar-benar membuat kue!” pekik Ilsun. Kyungsoo kembali mengerjap-ngerjapkan kedua matanya. “Baiklah..”

Tanpa mengganti baju terlebih dahulu, Kyungsoo langsung mengikuti Ilsun yang kini tengah berjalan menuju dapur.

Kyungsoo berdiri di depan meja makan, sedangkan Ilsun mengambil kue buatannya yang ia taruh di dalam kulkas.

“Kau memasukkannya ke dalam kulkas?” tanya Kyungsoo tidak percaya. Ilsun menatap Kyungsoo dengan tatapan polosnya.

“Aku pikir tidak buruk menyimpan kue di dalam kulkas.”

“Bagaimana kalau kuenya jadi beku?”

Ilsun terdiam. Ia menggigit bibir bawahnya. Kyungsoo hanya menghela nafas kecil.

Creamy cheesecake.

Kue kesukaan Kyungsoo dan Ilsun. Bedanya, Ilsun sangat tidak menyukai krim yang ada di atas kuenya. Berbeda dengan suaminya itu yang sangat menyukai krim yang ada di atas kuenya.

Setidaknya, mereka menyukai kue yang sama.

Ilsun berjalan menuju rak peralatan makan untuk mengambil dua piring kecil dan dua sendok. Ia kembali mendekati Kyungsoo dan menaruh kedua piring itu ke atas meja. Ia juga menaruh kedua sendok itu ke atas piring.

“Astaga, aku lupa mengambil pisau plastik untuk memotong kuenya,” ujar Ilsun seraya menepuk dahinya sendiri. Kyungsoo menghela nafasnya.

“Kau ini selalu melakukan sesuatu secara setengah-setengah.”

Ilsun terkekeh pelan. Setelah setengah menit mengacak-acak lemari kecil yang berisikan peralatan makan, Ilsun masih tidak menemukan pisau plastik itu.

“Err.. Aku yakin tadi menaruhnya di sini,” gumam Ilsun. Kyungsoo mengkerutkan dahinya. Aku yakin dia pasti lupa menaruhnya di mana.

Akhirnya karena tidak menemukan pisau plastik itu, Ilsun mengambil satu sendok lagi sebagai pengganti pisau plastik.

“Aku tidak bisa menemukan pisau plastiknya,” ujar Ilsun lalu mengacungkan sendok yang ada di tangannya. “Dengan terpaksa aku harus memakai sendok ini untuk memotong kuenya.”

“Hm, kau pasti lupa menaruh pisaunya di mana,” ujar Kyungsoo seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ilsun tidak memperdulikan kalimat Kyungsoo barusan. Ia mulai memotong kue itu dan menaruhnya di piring milik Kyungsoo. Lalu ia memotong kue itu lagi dan menaruhnya di piring miliknya. Cheesecake itu agak susah dipotong karena cheesecake itu sudah sedikit membeku.

“Kuenya membeku, kan?” ujar Kyungsoo meremehkan. Ilsun hanya mencibir.

Ilsun menaruh sendok yang tadi ia gunakan untuk memotong kue itu di samping kuenya, dan kedua matanya melebar begitu melihat pisau plastik yang tadi dicarinya kini ada di sebelah kue buatannya itu. Ia mengambil pisau plastik itu dan mengacungkannya di depan wajahnya.

“Lihat, Soo. Ternyata daritadi pisau ini ada di situ,” ujar Ilsun dengan polosnya. Secara refleks, Kyungsoo menoyor kepala Ilsun dengan pelan kemudian duduk di depan meja makan.

“Ilsun.. Ilsun,” gumamnya. Ilsun tertawa kecil kemudian duduk di depan Kyungsoo. Keduanya saling sibuk dengan kue masing-masing.

Kedua alis Kyungsoo menyatu begitu melihat tingkah istrinya itu yang sedang menyingkirkan krim yang ada di kuenya.

“Hei, hei! Kau harus memakan krim itu, oke?” perintah Kyungsoo. Ilsun menggeleng cepat.

“Tidak mau. Kau saja yang memakannya,” tolak Ilsun. Kyungsoo membulatkan kedua matanya (yang memang sudah bulat itu).

“Habiskan.”

Ilsun menelan ludahnya sendiri dan langsung menurut. Ia tahu bahwa suaminya itu paling tidak suka dengan orang yang suka membuang-buang makanan, apalagi orang yang selalu komplain akan makanannya.

“Jadi, kabar apa yang mau kau beritahukan padaku?” tanya Kyungsoo seraya melahap potongan kecil cheesecake-nya.

Ilsun tersenyum sumringah begitu mendengar pertanyaan barusan. Ia juga melahap potongan kecil cheesecake-nya.

“Tadi pagi, aku pergi ke rumah sakit dan—”

“Kau sakit?!” Kyungsoo memotong kalimat Ilsun barusan dan mimik wajahnya terlihat sangat khawatir. Tiba-tiba saja dahinya itu berkeringat karena panik.

Ilsun menggeleng cepat. “Bukan, bukan itu.”

Kyungsoo menghela nafas lega. “Lalu?”

Ilsun kembali tersenyum.

“Dokter bilang, aku..”

Kyungsoo menaikkan alis kanannya seraya melahap cheesecake-nya lagi.

“Hamil.”

“APA?!”

Kyungsoo hampir saja tersedak begitu mendengar ‘kabar baik’ dari istrinya barusan.

“Kau hamil?!”

Ilsun mengangguk cepat. Kedua bola mata Kyungsoo membulat dengan sempurna dan ia berkali-kali mengerjapkan kedua matanya seakan tidak percaya.

“Aku.. Aku akan menjadi seorang ayah?”

Ilsun mengangguk lagi seraya melahap cheesecake-nya.

“Kau senang, kan?” tanya Ilsun dengan kedua matanya yang berbinar-binar. “Sebentar lagi, keinginan ayah dan ibu yang ingin menimang cucu akan terwujud, Soo!”

Kyungsoo menelan ludahnya sendiri.

Tidak senang? Tidak.. Tidak.. Kyungsoo senang, bahkan dia sangat senang. Tapi, sepertinya ia belum siap untuk menjadi seorang ayah.

Kyungsoo mulai membayangkan sesuatu.

Bagaimana kalau nanti Ilsun lebih memperhatikan anakku? Bagaimana kalau nanti Ilsun lebih suka bermain dengan anakku? Bagaimana kalau nanti Ilsun melupakanku? Ah! Bagaimana kalau nanti bayi itu menangis di tengah malam?! Aku pasti tidak bisa tidur!

“Kyungsoo?” panggil Ilsun. Kyungsoo tersadar dari lamunannya. Paras cantik istrinya itu kembali membuat Kyungsoo termangu. “Kau baik-baik saja? Kau senang, bukan?”

Kyungsoo mengangguk.

“Kalau nanti bayi itu sudah lahir, kita titipkan saja pada ayah dan ibu.”

Ilsun membulatkan kedua matanya begitu mendengar permintaan Kyungsoo barusan.

“Kau gila, eh?!”

Kyungsoo menggigit bibir bawahnya dan memakan potongan terakhir cheesecake-nya.

“Aku takut kalau nanti..”

Ilsun memasukkan potongan terakhir cheesecake-nya ke dalam mulutnya. Dan dengan terpaksa, ia juga harus memakan krimnya. “Takut apa?”

Kyungsoo menghela nafas berat.

“Bagaimana kalau nanti kau lebih memperhatikan bayi itu? Bagaimana kalau nanti kau akan melupakanku? Bagaimana kalau nanti posisiku akan tersingkirkan oleh bayi itu? Bagaimana kalau nan—”

“Astaga, Do Kyungsoo!” pekik Ilsun tidak percaya. Kyungsoo memutuskan kalimatnya barusan ketika mendengar Ilsun tertawa kencang.

“Kau ini umurnya saja yang bertambah dewasa, tapi sifat dan kelakuanmu tetap seperti seorang anak kecil!” ujar Ilsun kemudian melanjutkan tawanya. Kyungsoo mengerucutkan bibirnya dengan kesal.

“Aku tidak mau bersaing dengan anak itu nantinya,” keluh Kyungsoo. Ilsun berusaha keras untuk mengendalikan tawanya.

“Astaga, kau juga tidak mungkin bersaing dengan anakmu sendiri, Kyungsoo!”

Kyungsoo mencibir.

“Aku menyayangimu, juga anak ini,” ujar Ilsun seraya mengusap perutnya. “Aku adalah milik kalian berdua, dan sampai kapanpun kau adalah orang yang sangat berharga untukku. Anak ini tidak akan pernah bisa ‘menggantikan’ posisimu sampai kapanpun, oke?”

Ilsun menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia tidak habis pikir bahwa Kyungsoo akan mempunyai pemikiran seperti itu.

“Aku bahkan lebih menyukaimu daripada cheesecake, Kyungsoo.”

Oke, ini sudah di luar topik pembicaraan.

“Jadi, bayi itu tidak akan menyingkirkanku?” tanya Kyungsoo dengan polosnya.

“Tentu saja tidak, Do Kyungsoo..”

Sedetik kemudian, Kyungsoo tersenyum. Aku akan menjadi seorang ayah! Aku akan segera menggendong seorang anak! Anakku sendiri!

“Kalau begitu, kita harus segera mencarikan nama untuknya, Do Ilsun!”

Ilsun mengkerutkan dahinya. “Nama?”

Kyungsoo mengangguk.

“Bagaimana kalau kita beri nama.. Vanilla? Atau Choco? Err, sepertinya Cheese juga bagus. Ah! Bagaimana dengan Spaghetti? Kupikir nama Creamy juga bagus. Caramel juga terdengar manis. Oh, bagaimana dengan Monggu? Atau kita harus menggabungkan beberapa nama, seperti—”

“Cukup, Do Kyungsoo!” jerit Ilsun frustasi karena Kyungsoo tidak bisa berhenti bicara. Ia menepuk-nepuk dahinya sendiri. Hei! Nama macam apa itu, Kyungsoo? Kau kira anakmu ini makanan, eh?!

“Sepertinya nama Jongin juga bagus. Hei! Bagaimana dengan Kai? Nama itu terdengar lucu.”

“Kyungsoo!”

.

-FIN-

.

Another cake storyyyy /.\ this one is Kyungsoo hahaha iya Kyungsoo terlalu addicted sama Jongin sampe-sampe nyaranin nama ‘Monggu’, ‘Jongin’ dan ‘Kai’ buat nama anaknya XD

Kenapa ceritanya Kyungsoo begini kenapaaaaaaa *karena Fai suka cheesecake dan Kyungsoo* aaaaakk kenapa Fai ngeship Kyungsoo sama ulzzang cewek yang jadi visualnya Ilsun di fanfic ini aaaaa /.\ itu tuh cewek yang ada di posternya fanfic ini huhuhu itu siapa ya namanya Fai ngeship Kyungsoo sama ulzzang itu /.\ *ngeship kok gatau namanya* *iya Fai aneh tau kok tau*

Haruskah Fai membuat fanfic dengan cast member EXO yang lain? *DADDY SERIES FAI PLIS* Gimana dengan Kai? Sepertinya bagus.. Blackforest.. HAHAHAHAHA KOK LANGSUNG MENJURUS SESUATU YANG ‘BLACK’ GINI YA KALO UDAH NYEBUT NAMANYA *kemudian dilempar bakiak* *Kai putih kok putih iya dia putih* *Kai tersenyum bahagia*

Ohiya, maaf ya Fai belom bisa balesin komentar kalian 😦 Fai belom sempet buat ngebales semua komentar karena ada beberapa kendala hehe, tapi Fai selalu baca komentar kalian kok ❤

Well, review selalu ditunggu~ 😀

11 responses to “Creamy Cheesecake

  1. Wah, author -,- Kok makanan mulu sih? #protes Tapi gak papa deh (?) *senang (?) ‘w’ Asal jgn jadi sate ato rendang ! Wkwkwkwkwk~

Leave a comment