Ghost Story

Ghost Story

Author : Fai 신이 Kevin
Cast :
           • Summer Cho Sunghee | Summer Cho a.k.a Iphong
           • Key Kim Kibum | Key SHINee
           • Jay Jeon Jihwan | Jay D-NA
Genre : horror(?), AU
Rating : G
Length : oneshot (2113 words)
Disclaimer : the plot is mine. Inspirasinya dari komik yang pernah saya baca 2 tahun yang lalu.
N.B. : all in Summer POV. FF gaje saya persembahkan buat TTM *teman tapi musuh* saya a.k.a Iphong wakaka~ Maaf kalo jelek, ya Phong, saya masih junior di dunia fanfiction 😀 Tadinya saya castnya mau pake Minwoo, tapi saya belum kenal karakternya -_-v /plak

Pertama kali aku bertemunya saat hujan deras dan waktu itu payungku patah. Waktu itu aku baru selesai membersihkan kelas, dan saat aku keluar dari kelas tiba-tiba hujan turun dengan deras. Sialnya saat itu payungku patah jadi aku terpaksa menunggu di depan kelas. Tapi tak lama kemudian seseorang datang sambil membawa payung dan tersenyum padaku. Kalau tidak salah namanya Jay dan dia adalah ketua OSIS di sekolahku. Saat itu dia bilang untung saja dia membawa dua payung, dan dia meminjamkan satu payungnya padaku.
Pertama kali melihatnya saja aku sudah tertarik dan mulai menyukainya. Sampai saat ini payung miliknya itu masih ada di dalam tasku. Aku ingin mengembalikan payung itu padanya dan ingin mendekatinya. Tapi, itu tidak mungkin. Aku punya sedikit masalah..
“Sudah ketemu?” tiba-tiba ada yang mengejutkanku. Aku Summer Cho, 16 tahun, dari dulu aku mudah dihantui oleh roh dan aku selalu menolong mereka kembali ke alamnya.
“Sudah kubilang jangan suka mengagetkanku!” pekikku. “Aku sudah mencari di daerah sini, tapi belum kutemukan juga. Kau tunggu saja.”
Aku membantu menghilangkan rasa penasaran mereka. Misalnya roh yang satu ini. Aku membantunya mencarikan cincinnya yang hilang saat kecelakaan.
“Eh? Ini cincinmu?” tiba-tiba aku melihat sesuatu yang kecil dan berkilau seperti sebuah cincin. Aku mengambilnya dari antara semak-semak dan menunjukkannya pada roh perempuan yang saat ini melayang di belakangku.
“Betul! Terima kasih,” ujar roh itu dan sosoknya menghilang secara perlahan. Akhirnya aku bebas dari gangguan roh itu! Kesempatan untukku sudah terbuka lebar, dan besok aku akan menemui Jay juga mengembalikan payungnya. Hmm, sudah lama tubuhku tidak seringan ini.
Kalau gitu, sebaiknya sekarang aku pulang ke rumah, sudah 3 jam aku membantu roh tadi mencarikan cincinnya yang hilang.
Eh? Siapa laki-laki yang berdiri di depan taman itu? Lumayan keren, wajahnya juga mirip Jay. Tapi tetap saja Jay yang lebih keren! Ngapain dia di sini? Apakah dia sadar kalau daritadi aku memperhatikannya? Tapi, lebih baik aku cepat pulang ke rumah saja.
“Hei, kau! Kembali!” teriaknya. Sial, ternyata dia sadar kalau daritadi aku memperhatikannya.
“Ada apa?” tanyaku seraya berjalan mendekatinya.
“Ternyata..,” lanjutnya. Apa sih? “Ternyata kau bisa melihatku, ya.. Kau tidak takut melihat wujudku?”
A-apa? Aku.. dihantui lagi?! Dihantui oleh roh baru?!

***

“Nama, tanggal lahir, golongan darah, bahkan tempat tinggal semuanya tidak jelas karena dia hilang ingatan! Untuk sementara kupanggil saja dia Key,” putusku.
“Jelek sekali! Cari nama lain, dong! Nggak setuju! Selera payah!” tolak si arwah baru yang kupanggil Key itu. Dasar, protes saja bisanya!
“Kau nggak suka?!” bentakku dan Key langsung terdiam. “Padahal wanita sebelumnya baru saja kembali ke alamnya setelah dia menghantuiku selama 2 minggu. Dan 5 menit kemudiann aku harus bertemu ‘Key’. Kalau beitu aku harus menunda niatku untuk bertemu Jay sampai ‘Key’ kembali ke alamnya.”
“Aku nggak keberatan, kok. Kau nyatakan saja perasaanmu padanya,” timpal Key seenaknya.
“Aku yang keberatan! Kamu sih, bodo amat!” pekikku. “Aku nggak mau orang lain mendengar atau melihatnya.”
“Tapi aku kan bukan orang… Aku kan roh…,” sahut Key.
“Sama saja! Aku tidak mau kau atau siapapun terus-terusan mengikutiku di saat aku ingin mendekati Jay,” jawabku. Dia ini membuat orang kesal saja. Aku tidak mau ngomong di saat ada roh di belakangku. Bagaimanapun caranya, aku tidak mau!
“Baiklah, selamat berjuang, ya! Tapi, kenapa kau tidak mencari informasi di koran atau majalah tentang kematianku?” tanya Key.
“Aku akan mencari informasi tentangmu besok saja di sekolah. Tadi aku sudah membantu roh wanita menemukan cincinnya, dan aku butuh istirahat. Kau jangan mengganggu!”

***

Besoknya, Key ikut ke sekolahku. Memang tidak apa-apa, sih. Tapi kalau aku sedang bicara dengannya aku bisa dikira gila karena temanku tidak ada yang bisa melihat wujud Key.
Harusnya setelah pulang sekolah aku ada rapat komite, tapi aku izin kepada ketua komite untuk tidak mengikuti rapat dengan alasan banyak tugas, padahal aku ingin membantu Key cepat kembali ke alamnya.
“Lebih baik kau mencarinya di dalam perpustakaan saja, sekalian istirahat,” usul Key. Boleh juga, kebetulan di dalam perpustakaan ada banyak koran dan majalah.
“Kau cari saja dan aku akan menunggu di sini,” ujar Key sambil melayang-layang di atas kepalaku. Keterlaluan! Aku susah payah mencari informasi tentang dirinya, tapi dia sendiri malah bersantai-santai dan tidak mau membantuku sama sekali. Payah.

***

“Hei, nona, sudah kau temukan?” tanya Key. Aku menurunkan koran yang kupegang dan dapat melihat wajah Key yang sudah mulai bosan.
“Nggak ada petunjuk sama sekali!” jawabku. Sulit sekali mencari informasi tentang Key. Dia ini arwah yang paling menyebalkan.
“Kalau begitu, tak ada gunanya,” ujar Key sambil menjauh dariku. Sialan! Daritadi aku yang mencari informasi tentangnya, sedangkan dia hanya bermalas-malasan!
“Kau! Matilah dengan tenang,” geramku.
“Hei! Mungkin aku tidak ada di artikel kecelakaan atau bunuh diri!” ujar Key. Hm.., kalau aku mencari keterangan di rumah sakit bagaimana, ya? Aku bisa menyebutkan ciri-ciri Key pada suster yang ada di sana, dan mungkin saja salah satu suster di rumah sakit ada yang pernah melihat ciri-ciri Key.
“Rumah sakit? Boleh juga,” ujar Key.
“Jangan sembarangan membaca pikiranku!” teriakku.

***

Hm, sepertinya memang tidak ada gunanya. Aku dan Key sudah memasuki semua rumah sakit terkenal yang ada di Seoul dan tidak ada jasad yang mirip Key.
“Payah!” teriak Key. Dia ini hanya bisa protes. Bisa tidak dia diam saja dan membantuku walaupun sedikit saja?
“Mungkin Key dibunuh dan dikubur di suatu tempat..,” celetukku dengan wajah serius. Menurutku sih, bisa saja dia dibunuh dan dikubur di suatu tempat sehingga tidak ada yang bisa melacaknya.
“Jangan bicara yang seram-seram dengan muka serius begitu! Nggak asik, nih,” pekik Key. Tuh, kan, dia hanya bisa berteriak dan menolak semua tebakanku. Tapi, sebenarnya penyebab kematiannya apa, sih?
“Oh, ya. Apa kamu punya petunjuk penyebab penasaranmu?” tanyaku. Key mengangkat bahunya tapi mungkin dia teringat sesuatu.
“Ada, sih.. Aku pernah baca suatu komik tentang pembunuhan tapi aku membacanya tidak sampai habis. Aku jadi penasaran siapa pembunuhnya. Aku jadi kepikiran,” jelas Key. Kalau begitu, aku dan Key terpaksa harus kembali ke perpustakaan dan mencari komik yang dia maksud itu.

***

Ternyata susah sekali mencari komik yang dia maksud. Di sini terlalu banyak komik tentang pembunuhan dan Key tidak ingat komik apa yang dibacanya waktu itu.
“Resident Evil?” tanyaku sambil mengambil sebuah komik berjudul Resident Evil. Tiba-tiba Key mengangguk dan bilang komik yang dibacanya waktu itu adalah Resident Evil.
“Tolong balik halamannya ke halaman paling belakang, dong..,” pinta Key. Hh, dasar arwah. Terpaksa aku yang harus membalik halamannya karena Key tidak mungkin bisa membalik halamannya.
“Oh, jadi dia penjahatnya.. Tapi, aku tidak ingat apapun. Berarti, kalau bukan komik, mungkin itu..,” jelas Key.
“Itu apa?” tanyaku.
“Aku jadi ingat salah satu game, dan aku ingin memainkannya sekali lagi,” ujar Key. Dasar menyebalkan! Kalau begitu, aku yang harus memainkan game-nya?
“Game apa, sih?” tanyaku.
“Zombie Slayer,” jawab Key. Akhirnya aku menuruti permintaan Key dan kami berdua mencari game tersebut di toko-toko game. Untung saja toko yang kami datangi tersebut menjual CD game Zombie Slayer.
“Mainkan, sekarang!” pinta Key. Dasar menyusahkan!

***

“HYAAAA! Tembak! Zombie-nya datang!” pekik Key.
“Pelurunya habis! YAAAHH! Dimakan, deh…,” ujarku sambil memencet-mencet tombol game. Key daritadi hanya bisa berteriak.
“Summer, kabur! Kau payah!” teriak Key.
“Sudah dimakan…,” ujarku lesu.
“Bodoh! Aku bisa bermain lebih baik dari kau!” teriak Key. Dia ini bisa nggak, sih, tidak usah meneriakiku? Aku sudah begadang demi menghilangkan rasa penasarannya!
“Kurasa bukan ini penyebab kamu gentayangan. Tak ada yang membuatmu penasaran, dan aku ingin kau kembali ke alammu. Makanya aku akan mengabulkan apapun yang kamu minta,” ujarku sambil mematikan game yang daritadi aku mainkan.
“Tapi, kalau begini terus kamu jadi nggak bisa mendekati orang yang kau sukai..,” sambung Key. Eh? Kenapa aku jadi melupakan Jay?

***

Untunglah hari ini hari Minggu, jadi aku bisa membantu Key menghilangkan rasa penasarannya dan dia bisa kembali ke alamnya.
“Summer.. Maaf.. Aku selalu mengerjaimu, sebetulnya aku punya satu petunjuk,” gumam Key. Ah.. Ternyata dia tidak lupa ingatan, ya?
“Bukan begitu! Aku memang tidak ingat diriku sendiri, tapi aku punya petunjuk..,” ujar Key yang merasa bersalah.
“Tidak masalah, aku senang, kok, bisa membantumu,” ujarku ikhlas.
“Benar, nih? Aku pernah beli payung.. Di toko dekat rumahmu,” ujar Key. Eh? Dekat rumahku? Berarti bisa saja aku mengenal Key sebelum dia meninggal?
“Baiklah, kalau begitu kita ke toko payung yang kau maksud!” ajakku.

***

Untung saja Key ingat toko payung yang dimaksudnya karena di dekat rumahku ada banyak toko payung. Lebih baik aku menanyai penjualnya apakah dia pernah melihat Key.
“Permisi, aku ke sini bukan untuk mencari payung, tapi aku ingin menanyakan suatu hal,” ujarku ramah pada ahjussi pemilik toko payung ini.
“Ada apa, ahgassi?” tanya ahjussi itu.
“Apakah ahjussi pernah melihat laki-laki yang kira-kira umurnya 17 tahun? Tingginya sekitar 175cm ke atas, kulitnya putih, warna bola matanya hitam sedikit coklat, dan rambutnya berwarna hitam pekat?” tanyaku. Sebenarnya Key yang memberitahu ciri-cirinya.
“Hm, sepertinya aku pernah melihatnya sekitar seminggu yang lalu. Saya ingat dia membeli sepasang payung,” jawab ahjussi itu.
“Eh? Sepasang?” tanyaku kurang yakin. Ahjussi itu menghilang sebentar, dan dia kembali sambil membawa sepasang payung berwarna putih dengan corak polkadot di bawahnya.
“Payungnya sama dengan yang ini. Dia berusaha keras memilihnya karena sepertinya yang satu lagi akan diberikan pada seorang wanita..”

***

“Rupanya aku punya pacar…,” ujar Key. “Aku menyesal karena tak bisa menyerahkan payung itu.”
Kalau payung itu ditemukan dan diperlihatkan pada gadis itu, pasti Key bisa kembali ke alamnya. Dan kalau Key bisa kembali ke alamnya, aku bisa mulai mendekati Jay.
Tapi, kenapa selama ini aku tak bisa mengingat Jay? Kenapa aku selalu terbayang wajah Key? Sejak kapan aku mulai menyukai ‘roh’?
“Maaf, Key.. Aku tak bisa membantumu lagi..,” ujarku dengan berat hati. “Aku tidak mau kau kembali ke alammu.”
“Kau ini ngomong apa, sih?! Kalau aku kembali ke alamku, kau bisa mendekati cowok yang kau sukai, kan?” tolak Jay.
“Tidak akan bisa. Kenapa aku bisa.. menyukai roh?” ujarku tanpa kusadari.
“Eh?” tanya Key. Tapi, perlahan roh Key menghilang. Apakah itu artinya rasa penasarannya sudah menghilang?
“Rohmu.. mulai menghilang?! Kenapa? Padahal aku tak berbuat apa-apa!” ujarku.
“Ada sesuatu yang lebih kupikirkan daripada payung, yaitu kau. Aku baru ingat kalau aku menyukaimu. Tapi, sekarang aku harus kembali ke alamku, kan? Mungkin suatu saat nanti, kita akan bertemu lagi,” ujar Key dan sosoknya mulai menghilang.

***

Seminggu telah berlalu sejak kejadian itu. Ketika melihat hujan, aku jadi teringat Key.. Lagi-lagi aku lupa membawa payung, dan harus menunggu hujan berhenti di depan kelasku.
“Payungmu patah lagi?” sahut seseorang. Eh? Jay? Aku berbalik dan melihat payung yang dibawa olehnya. Ini, kan, payung yang waktu itu Key beli?
“Key?!” teriakku antusias.
“Hai, sudah seminggu tak jumpa. Aku pikir, aku kembali ke alamku, ternyata aku malah kembali ke tubuhku. Ingatanku juga sudah kembali,” jelasnya. Jadi Key.. adalah Jay?
“Aku ingin memberikan payung ini padamu, Summer Cho. Mulai sekarang, kau harus mengingat wajah orang yang kamu sukai. Oke?” ujarnya. “Selagi dia masih hidup.”
“Iya. Syukurlah kita bisa bertemu lagi,” ujarku senang.
“Kalau cuacanya cerah, kita kencan, yuk?”

***

“Eh.. Aduh..,” gumamku kebingungan.
“Sepertinya kau mau bilang sesuatu, ya? Tapi kayaknya sekarang belum bisa, ya..,” ujar Jay. Ah, ternyata dia masih ingat kalau aku gampang dihantui roh..
“I, iya.. Maaf, ya..,” ujarku sambil menggaruk kepalaku. Yap, seperti biasa aku selalu dihantui oleh roh.. Yang sekarang hantu aneh pula!
“Summer.. Kapan kau mau membantuku? Eh, aduh.. Temanku ini lucu sekali, ya..,” bisik roh perempuan itu sambil memainkan rambutku.
“SUDAH, DONG!”

END

Wakaka.. Bingung mau bikin FF apaan, jadinya asal ketik aja-______-
Maaf, Phong, kalo FFnya ga sesuai keinginanmu. Maaf juga aku udah boongin kamu kalo genre-nya horror ha..ha..ha.. Ini genre-nya apaan ya?
Ayo, yang udah baca tinggalin komentar! Tinggalkan komentar seikhlasnya.. Menghargai hasil karya orang itu penting, lho.. Jadi saya bisa tahu menurut readers FF ini bagaimana 😀
Don’t forget to leave a comment.. Ok? *kemana perginya readers yang sering komen itu-_____-*

15 responses to “Ghost Story

  1. Horror , eh tapi menurut aku ada kocaknya … *loh?*
    eh , Key jadi setan ?? hantui aku doong *maunya*
    tapi bagus deh ff ff horror bikinan unni .. resepnya apa sih (??)
    unn ,aku juga mau req ff doong *kerling-kerling mata gaje*

    • horror apa kocak nih? ._.
      haha iya key sama jay jadi setan/plakplak
      resepnya menggila aja kok._. /plakplak
      mau? namkormu apa say? trus main sm siapa? hehe
      makasih ya dwi 😀

  2. waaaa key jadi setan u,u
    bagus kok onn fanficnya, jarang nemu genre begini hoho aku juga mau dihantui, tapi sama hantunya jingyo (?) *ngga nyambung*
    suka bagian key ngilang itu looh, ngebayangin kek drama hahai
    ooooh, jadi key tu sebenernya jay.. terus jay itu sebenernya key.. jadi jay tu mati suri ya? hoho XD
    endingnya lucu onn.. sapa tu roh ceweknya ganggu orang pacaran aja *geplak roh* haha
    nice fanfiction onnie 😉

    • sebetulnya jay dan key hahaha /plak
      jarang nemu ya? sepertinya ff seperti ini emang baru ada ya hahaha /plakplakplak
      oh yasudah minta aja sm dia(?)
      key ngilang? o.O
      kk~ iya si jay mati suri dhin XD /plak
      endingnya lucu? kk~ itu rohnya aku loh.. hahaha /slapped
      hehe makasih ya saengi~ 😀

    • serem gimana deh? wakaka.. bikin buyar ya bar? maap, aku aja gatau kalo akhirnya bikin ngakak XD
      makasih bar 😀

  3. wahh beneran nih unn ????? mau doong tapi ff nya yg kocak romantis aja .. #autis
    namkor ku : Kim Eun Young … maennya sama SHINee Key ama Minho aja .. ceritanya sahabatan gitu , tapi pada suka ama aku .. wkwkwkwkwk #mimpiketinggian
    gak mau dibikinnin juga gak papa u.u

    • hahaha oke deh.. nanti tergantung otakku aja ya gimana bikin ceritanya(?) /plakdor
      sip namkormu aku catet dulu ya hehe ^-^

  4. walaupun genre-nya nggak jelas tapi tetep keren!! daebak!
    jay/key banyak maunya deh pas jadi roh, pengen ngejitak *dijitak summer*
    roh yang terakhir muncul ngegangu aja nih
    ngakak, seru!

Leave a comment