Dua Singgit

Author : Fai 신이 Kevin (Fai)
Cast :
     • Onew, Jonghyun, Key (SHINee)
     • Bibi Mail (ilmacuccha)
     • Angkel Ji (Park Jihoon)
     • Fai (Fai 신이 Kevin)
     • Upin & Ipin dan kawan-kawan
Genre : family, friendship! Saya gak mau tau, genre FF ini family dan friendship!
Rating : G
Length : drabble (1342 words)
Disclaimer : ini gara-gara komennya papa Fauzi dan bibi Mail! Wkwkwk— Oh ya, beberapa kalimat itu murni ucapannya Fai, papa Fauzi dan bibi Mail.
A/N : bibi Mail,, papa Fauzi,, WAJIB BACA! Ini gara-gara komentar kalian kemaren yang bikin saya stress trus sakit perut gara-gara NGAKAK. Wakakakak.
N.B. : okeeeee siapa PLAGIATOR disini? Kalo ada, berarti dia SIRIK sama kehidupannya Fai, bibi Mail dan papa Fauzi.

IF YOU A PLAGIATOR OR SILENT READERS, GO AWAY!
I HATE PLAGIATOR AND SILENT READERS!

Pada pagi hari yang cerah, toko ayam goreng bibi Mail sudah buka dengan lebar. Dan bibi Mail langsung menyiapkan ayam goreng buatan angkel Ji. Seraya merapikan tokonya, bibi Mail juga berteriak.
“DUA SINGGIT DUA SINGGIT,” teriak bibi Mail ala Mail difilm Upin & Ipin. “Ayo dua singgit! Ayo ayam gorengnya cuma dua singgit!”
Setelah tokonya beres, bibi Mail langsung memanggil angkel Ji untuk mengurusi tokonya—karena bibi Mail punya tugas yang lebih penting : ngurusin uang jajannya Ehsan.
“ANGKEL JI! Jagain toko ayam gorengnya, ya. Bibi mau ngurus uang jajannya Ehsan, abis itu kencan sama angkel Jjong,” kata bibi Mail.
“Loh? Kan masih ada angkel Muhto?” kata angkel Ji.
“Angkel Muhto lagi ngembala sipi…,” jawab bibi Mail.
“Kan sipi dijagain sama Rajoo! Ntar si Raju dijagain siapa? Emang bibi mau jagain Rajoo?” kata angkel Ji lagi.
“Lah? Siapa yang bilang aku mau jagain Rajoo? Aku kan mau ngurus uang jajannya Ehsan biar dapet dua singgit, abis itu kencan sama angkel Jjong!” kata bibi Mail. Dan tiba-tiba saja Ehsan datang tak diundang pulang tak diantar.
“BIBI MAIL! ANGKEL JI! Uang jajanku mana? Dua singgit…,” kata Ehsan dengan nada seperti biasanya.
“Tuh, si Ehsan udah dateng duluan,” kata angkel Ji. Bibi Mail langsung merengut karena dia jadi nggak bisa kencan sama angkel Jjong.
“Minta sama angkel Muhto!” ketus bibi Mail. Ehsan langsung merengut dan pergi meninggalkan bibi Mail dan angkel Ji.
“PAPA! BIBI!” tiba-tiba ada yang berteriak.
“OH ANAKKU DATANG…,” kata angkel Ji antusias. Dan tiba-tiba seorang anak yang suka ngerusuh bernama Fai datang.
“Hah? Anak? Trus ibunya siapa? Trus aku jadi apa? Angkel Ji jadi pembokatku aja ya?” bibi Mail langsung nyerocos dan terkena tonjokan dari angkel Ji.
“Ibuku Suzy, bibi Mail jadi bibiku aja ya!” seru Fai heboh.
“Sip… Anakku emang pengertian… Dia selalu mengakui Suzy itu ibunya. Kalo dua singgit alias bibi Mail itu ya dua singgit aja, ntar nggak ada yang jualan gimana?” ujar angkel Ji.
“Masa sih Suzy mau sama angkel Ji?” tanya bibi Mail yang langsung ditonjok angkel Ji. “Oh ya, masa aku jadi bibi kamu? Emang aku tua ya?”
“Loh? Mending jadi bibiku aja, daripada jadi selingkuhannya angkel Ji bwahaha…,” kata Fai ngasal dan… PLAK, BUGH, DUAGH, DUAR, PRANG. Fai kena kekerasan dalam rumah tangga.
“Eh? Yah, mending angkelmu si angkel Jjong aja, Fai… Gimana sih, bwahaha,” kata bibi Mail.
“Angkel Jjong kayak gimana? Punya dua singgit gak?” tanya Fai.
“Yah, angkel Jjong itu kembarannya si Saleh, eh, si Sally deng,” jawab bibi Mail.
“Lah? Kalian berdua ini yang suka jadi casting di film Upin & Ipin ya?” tanya Fai tiba-tiba. Bibi Mail langsung menjawab pertanyaan barusan.
“Iya, ponakanku Fai… Angkel Ji yang suka gantiin angkel Muhto, nah aku yang suka gantiin si Mail…,” jawab bibi Mail.
“Trus, aku jadi apa dong?” tanya Fai sambil nunjuk-nunjuk mukanya sendiri.
“Kamu jadi Jarjit aja… Satu dua tiga kambing berlari… ayo kita tangkap!!” kata angkel Ji yang ngikutin gayanya Jarjit saat sedang membuat pantun.
“Loh? Salah, bukan satu dua tiga… Yang bener itu : tiga dua kambing berlari… ayo kabur! Nah, itu baru gaya pantunnya Jarjit…,” kata Fai.
“Tuh kan, jebakanku kena… Fai emang cocok jadi Jarjit… Huahaha,” kata angkel Ji. Fai langsung guling-guling dijalan raya karena enggak mau jadi Jarjit.
“HUWEEE GAK MAU, AKU GAK MAU JADI JARJIT… Dikepalanya Jarjit kan ada apaan tuh aku gak tau huweeeee,” kata Fai sambil nangis jejeritan dijalan raya.
“Kepalanya ada benjolan abis dijitakin sama bibi Mail karena nggak bayar hutang, nak… Jadinya begitu… Hwahaha,” jawab angkel Ji. Belum sempat bibi Mail menjitak angkel Ji, tiba-tiba Ipin datang bareng Jonghyun dan Key.
“Angkel… Bibi… Liat kembaranku Upin gak? Dia gak ada dirumah… Dia juga nggak ada sama opah dan kak Ros… Angkel sama bibi tau nggak?” tanya Ipin dengan wajah memelas. Jonghyun dan Key cuma ngangguk-ngangguk.
“Loh? Kemanakah Upin? Kemana kita harus bertanya untuk mencari Upin? Kita tanyakan PETA!” jawab bibi Mail bergaya ala Dora the Explorer. Ipin makin nangis ngedenger jawaban bibi Mail.
“Ipin jangan nangis lagi dong… Nanti aku beliin ayam gorengnya bibi Mail deh…,” kata Jonghyun ngebujuk Ipin.
“Tapi Upin kemana? Aku harus ketemu Upin dulu…!” kata Ipin merengek-rengek.
“Mungkin Upin lagi beli ayam goreng buat Ipin!” celetuk Fai tiba-tiba.
“Kok kamu tau? Ntar bisa-bisa kamu nyaingin Ki Joko Bodo, loh. Ntar namamu jadi Nyai Pai Bodo,” celetuk Key tiba-tiba.
“Enak aja! Sekalian aja jadi Mama Pai, biar nyaingin Mama Lemon,” kata Fai kesel.
“Hah? Sekalian aja Moonlight biar nyaingin Sunlight!” kata bibi Mail.
“Oh tidak bisa. Sunlight itu temenku,” kata Fai dengan gaya Sule.
“Ih, kok mau sih temenan sama Sunlight?” tanya Jonghyun.
“Abisnya dia baik, mau ngenalin aku sama deterjen Rinso…,” kata Fai ngocol. Sebelum ada yang ngejawab lagi, tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara orang lain.
“Nanti, kalo udah ketemu, jangan main kemana-mana lagi ya! Harus nurut sama kata-kata opah dan kak Ros! Ngerti?” kata Onew pada Upin.
“Ngerti kak!” jawab Upin. Lalu, keadaan seperti yang ada disinetron-sinetron. Ipin berlari dengan slow motion kearah Upin, dan Ipin melakukan hal yang sama.
“UPIN!” teriak Ipin.
“IPIN!” teriak Upin.
“DAN KAWAN-KAWAN!” balas bibi Mail, angkel Ji, Fai, Jonghyun, Key dan Onew. Upin dan Ipin menoleh kearah orang-orang yang baru saja berteriak, lalu Upin dan Ipin rempol sama masalah sendiri.
“Wooyy, pada nggak mau ayam goreng nih? DUA SINGGIT!” tiba-tiba bibi Mail promosi kedai ayam gorengnya. Upin, Ipin dan Onew langsung jejeritan histeris.
“HUWAAAAAA MAU MAU AKU MAU AYAM GORENG!” jerit Upin, Ipin dan Onew antusias. Bibi Mail langsung tersenyum puas, dan menyiapkan ayam goreng spesialnya untuk Upin, Ipin dan Onew.
“Angkel Jjong nggak mau ayam goreng?? Cuma dua singgit!” tanya bibi Mail. Jjong cuma geleng-geleng karena dia memang tidak suka ayam goreng, apalagi kalo makannya bareng dua bocah kembar + Onew.
“Bibi Mail, aku mau lagi!!!” kata Upin, Ipin dan Onew bersamaan. Bibi Mail melihat persediaan ayam gorengnya, dan ternyata… HABIS. Eeerrr—sebenernya sih tinggal dua.
“Yah, tinggal dua… Nih, satu buat Ipin, satunya lagi antara Onew dan Upin… Hayo…,” kata bibi Mail. Upin dan Onew rebut-rebutan ayam goreng itu, tapi akhirnya datanglah Meimei.
“Bibi Mail, ayam gorengnya satu, ha! Dua singgit kan? Haiya~! Ini uangnya,” kata Meimei. Bibi Mail yang melihat uang sebesar dua singgit langsung memberikan ayam goreng tersebut pada Meimei. Upin dan Onew langsung cengo.
“LAAHH MEIMEI ITU AYAM GORENG GUA!!!” teriak Onew dan Upin bersamaan. Onew yang ngambek, langsung guling-gulingan dijalanan, dan pukul-pukul aspal.
“Onew mau ayam goreeeeeeenggggg,” tangis Onew. Upin yang tadinya cengo ngeliat Onew kayak gitu, langsung tiduran dijalanan dan ngikutin hal yang dilakuin Onew sekarang.
“Upin juga mau ayam goreeeeeenggggggg,” kata Upin nangis bareng Onew, sambil peluk-pelukkan.
“Ha! Daripada kalian nangis-nangis, mending sekarang bayar dulu. Dua singgit!” kata bibi Mail. Upin dan Onew cengo, gelisah, tak berekspresi, gundah, sakit hati, sedih, patah hati, dan resah. Halah lebay.
“GAK PUNYA DUA SINGGITTTTTTT……,” teriak Onew dan Upin. DUAGH. Bibi Mail memukul kepala Upin dan Onew sehingga kepala mereka berdua benjol seperti Jarjit.

.::END::.

Ngerti? Kagak. Gaje? Iya.
Diketiknya aja pas smsan sama Mr.Bibir Dower a.k.a Mr.Bibir Pasar wahahaha/DUAGH
Ah udah ah, biarin aja kalo ceritanya emang kagak bener, SALAHIN APPA FAUZI SAMA BIBI MAIL!! Pokoknya angkel Fauzi sama bibi Mail pasti ngerti sama FF ini. Wong mereka berdua yang pertama-tama bilang DUA SINGGIT, DUA SINGGIT. Hahaha/dijambak bibi Mail.
Silent readers haram hukumnya! Yang udah baca tapi nggak komen, AHA! Kusumpahi nanti kalian sakit perut saat makan ayam goreng! /DUAGH